
Cina  semakin membuktikan pada dunia bahwa perkembangan teknologi  khususnya  di bidang infrastruktur berkembang dengan cepat di negara  tersebut. Hal  ini dibuktikan ketika Cina berhasil membangun salah satu  karya  monumental dalam bidang Teknik Sipil, yaitu bendungan terbesar di   dunia. The Three Gorges Dam itulah nama bendungan yang diklaim sebagai   bendungan terbesar yang pernah dibangun oleh umat manusia. Bendungan   Three Gorges Dam ini merupakan jenis bendungan hidroelektrik yang   dibangun di kawasan Sungai Yangtze. Secara spesifik, bendungan Three   Gorges Dam terdapat di District Yiling, Yichang, Provinsi Hubei, China.
Bendungan ini kemudian diberi nama Bendungan Tiga Jurang atau Bendungan Tiga Ngarai atau Dam Tiga Jurang [Hanzi  sederhana:   三峡大坝; pinyin :  Sānxiá Dàbà) terletak di Sungai Yangtze    (sungai ketiga terpanjang di  dunia) di Sandouping, Yichang, provinsi  Hubei, Cina. Konstruksi dimulai  pada 1944.  Bendungan ini  menjadi  bendungan hidroelektrik  terbesar di dunia ketika diselesaikan pada  tahun 2009. Penampungan ini memulai pengisian pada 1 Juni 2003 dan akan  menempati wilayah Tiga Jurang yang indah, antara kota Yichang, Hubei,  dan Fuling, Chongging.
Konstruksi  pembangunan bendungan ini dimulai pada 14 Desember 1994.  Pembangunan  bendungan ini, khususnya untuk pembangunan badan bendung  selesai pada  tahun 2006. Secara keseluruhan, pembangunan bendungan ini  selesai pada  30 Oktober 2008. Bendungan Three Gorges Dam ini dilengkapi  dengan 26  turbin pembangkit listrik atau generator listrik dengan  kapasitas  masing-masing 700 MW. Listrik yang dihasilkan oleh bendungan  ini  sebagian besar merupakan produk komersial. Pembangunan bendungan ini   sebelumnya merupakan proyek yang kontroversial. Banyak pihak yang   mempertanyakan mengenai keseimbangan ekologis yang diakibatkan bila   bendungan ini dibangun. Sebabnya, karena untuk pembangunan bendungan   ini, 3 desa harus ditenggelamkan dan banyak masyarakat yang harus   dipindahkan akibat konsekuensi logis dari pembangunan bendungan ini.
Bendungan Three Gorges Dam ini memiliki dimensi panjang 2.335 m (7.661 ft) dan dimensi tinggi 185 m (607 ft). Bendungan ini merupakan jenis gravity dam. Kapasitas yang mampu ditampung oleh bendungan ini sebesar 39,3 km3, daerah tangkapan (catchment area) sebesar 1.000.000 km2, dan surface area 1.045 km2. Mengingat daya tampung yang sedemikian besar ini, tidak heran kalau bendungan ini mampu menghasilkan daya listrik yang sangat besar. Kapasitas terinstalasi yang dimiliki oleh bendungan ini sebesar 18.200 MW dan annual generation sebesar 80.000 GWh. Material yang dipergunakan untuk pembangunan bendungan ini membutuhkan 200.000 m3 beton, 463.000 ton baja (jumlah baja sebanyak ini mampu membangun setidaknya 63 menara setara dengan Menara Eiffel), dan 102.600.000 m3 tanah. Pembangunan bendungan ini, khususnya untuk pembangunan dinding bendungan membutuhkan beton dengan dimensi panjang 29 meter (95 ft) dan dimensi tinggi 185 meter (607 ft). Tebal dinding bendungan pada bagian bawah setebal 1 meter (3,3 ft) dan tebal pada bagian atas setebal 40 meter (131,2 ft).
Selain  menghasilkan listrik yang sedemikian besar, bendungan Three  Gorges Dam  ini juga berfungsi untuk irigasi bagi daerah pertanian yang  berada di  sekitar daerah tangkapan (catchment area) bendungan tersebut.   Pemerintah Cina sadar bahwa untuk membangun bendungan ini sebagian besar   lingkungan telah mengalami perubahan. Untuk itu, saat ini dan   kedepannya, Pemerintah Cina berusaha semaksimal mungkin mengembalikan   keseimbangan ekologis yang telah rusak tersebut. Membutuhkan waktu yang   lama untuk mengembalikan lingkungan seperti sediakala. Tapi, setidaknya   ada upaya yang dilakukan Pemerintah Cina untuk merehabilitasi kembali   lingkungan rusak yang berada di sekitar wilayah pembangunan bendungan   ini.
Pembangunan  apapun, terlebih lagi pembangunan di darat dan sumber-sumber  air,  sebaiknya memperhatikan juga dampak lingkungan yang akan  diakibatkan  bila pembangunan tersebut berjalan. Kerusakan lingkungan  masih bisa  ditolerir bila berada dalam batas yang sewajarnya.  Pembangunan  infrastruktur tidak mesti harus merusak alam, asal kita  mampu  menerapkan metode dan cara pembangunan yang sesuai dengan aturan.  Akan  sangat indah bila suatu saat nanti pembangunan infrastruktur,  khususnya  di Indonesia, berjalan selaras dan turut juga untuk membantu   pengembangan lingkungan hidup di Indonesia.~~







SUPORTED BY :

 
0 komentar:
Posting Komentar